Tanggal 10.07.24, aku hadir dalam acara “Muhadharah ‘Ammah”, kuliah umum yang disampaikan oleh al Syeikh al Akbar, Grand Syeikh, Ahmad Thayyib, di hotel Pullman. Menjelang kedatangan beliau aku duduk dalam satu meja dengan para pemimpin 6 agama: Islam, Budha, Hindu, Katolik, Protestan, Konghucu. Aku bertemu banyak sahabat, teman, guru dll.
Hari ini, 05.09.24, aku menghadiri undangan Pertemuan dengan Paus Fransiskus, di Masjid Istiqlal, Jakarta. Aku bertemu banyak tokoh dan pemimpin dari berbagai agama.
Acara diawali dengan kunjungan Paus ke terowongan yang menghubungkan Masjid dan Gereja Katedral. Ini menandai hubungan akrab antara dua agama.
Kemudian Paus didanpingi Imam Besar berbicara. Sebelumnya seorang perempuan tuna netra dengan suaranya yang merdu membaca dua ayat al Qur’an yang indah :
1. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang ṣābiīn,1 siapa saja (diantara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati”.(al-Baqarah, 62).
2. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q, s. Al Hujurat, 13).
Lalu pembacaan Kitab suci Injil, Lucas. Maaf aku lupa mencatatnya ayatnya. Tetapi isinya kira2 tentang Kasih Yesus.
Kemudian Imam besar masjid Istiqlal, Prof. Dr. K. H. Nasaruddin Umar, menyampaikan antar lain fungsi masjid Istiqlal, sebagai pusat aktifitas ritual, spiritual dan pendidikan Kader Ulama, terutama Ulama Perempuan dan Kemanusiaan. Ia terbuka bagi siapa saja.
Sesudah itu, Paus menyampaikan antara lain pesan-pesan Kemanusiaan : Perdamaian, Kasih, Persatuan, Keadilan. Beliau berharap nilai-nilai fundamental kemanusiaan ini dijaga dan ditebarkan.
Terakhir, Paus Fransiskus memuji Indonesia, sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika. Beragam dalam banyak identitas agama dan kultur, tetapi bersatu.
Pandangan Al Syeikh al Akbar dan Paus Fransiskus menurutku seiring sejalan. Lalu aku berbisik kepada teman duduk kata-kata indah tentang tujuan agama-agama :
الاديان كلها طرق للفضيلة والصلاح والوءام والعدل والرحمة والمحبة والسلام لاللفساد والجهل والظلم والافتراق والبغضاء والعنف وهذا هو الغرض من الاديان
Semua agama hadir untuk membimbing manusia ke jalan hidup utama, menciptakan kehidupan sosial yang sejahtera dan persaudaraan, keadilan, kasih sayang dan cinta, bukan untuk menciptakan kerusakan, membodohi, permusuhan, saling membenci dan melakukan kekerasan. Ini adalah tujuan semua agama.
Agama hadir untuk mempersatukan dan mempersaudarakan umat manusia bukan untuk menceraiberaikan dan menciptakan permusuhan.
Oleh: Husein Muhammad